Cara Ekspor Briket Arang Kayu ke Jepang yang Perlu Anda Ketahui

Briket arang kayu merupakan arang berbentuk padat yang dihasilkan melalui proses pemadatan atau pengompakan serbuk arang. Proses pembuatan briket arang ini umumnya melibatkan campuran serbuk arang dengan bahan perekat atau bahan pengikat lainnya. Adapun bahan perekat yang biasa digunakan meliputi tepung tapioka, pati jagung, atau bahan alami lainnya.

Secara umum, berikut merupakan langkah-langkah dalam pembuatan briket arang, meliputi:

  1. Penggilingan: Arang kayu atau batok kelapa dihancurkan menjadi serbuk halus menggunakan mesin penggiling.
  2. Pencampuran: Serbuk arang dicampur dengan bahan perekat, seperti tepung tapioka atau pati jagung. Pencampuran ini dilakukan untuk menciptakan campuran homogen.
  3. Pemadatan: Campuran arang dan bahan perekat kemudian dipadatkan atau dipress menjadi bentuk tertentu menggunakan mesin pemadat atau mesin briket.
  4. Pengeringan: Briket yang telah dibentuk dikeringkan agar kelembapan di dalamnya berkurang. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara alami atau menggunakan mesin pengering.
  5. Pengemasan: Setelah dikeringkan, briket arang dikemas untuk dijual atau digunakan. Briket arang umumnya digunakan sebagai bahan bakar alternatif, terutama untuk memasak.

Briket arang memiliki beberapa fungsi, terutama sebagai bahan bakar alternatif. Selain itu, briket arang juga berfungsi sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Salah satunya dalam bidang memasak. Briket arang ini juga biasanya digunakan dalam dunia industri, pemanas ruangan, pengganti arang batu, pertanian, peleburan logam, hingga panggangan dan barbecue.

Saat ini briket arang kayu umum digunakan oleh masyarkat. Tak terkecuali pula dengan orang Jepang. Di sini masyarakat sering memakainya untuk berbagai keperluan memasak makanan, seperti pada barbekyu, panggangan, atau ketika memasak hidangan tradisional Jepang seperti yakitori (ayam panggang), yakiniku (daging panggang), dan lainnya. Selain memberikan panas yang stabil dan tahan lama, briket arang juga memberikan rasa khas pada makanan dan memberikan nuansa asap yang diinginkan.

Di Jepang, briket arang umumnya disebut sebagai “Sumi” (炭). Kata ini mencakup berbagai jenis arang, termasuk arang batu dan arang yang digunakan untuk memasak, seperti briket arang. Jadi, ketika orang Jepang menyebut “Sumi,” itu bisa merujuk pada berbagai bentuk arang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk briket arang untuk memasak. Anda bisa mendapatkannya di supermarket, toko serba ada, toko perlengkapan rumah tangga, atau pasar terdekat.

Dengan kondisi yang demikian, maka ada peluang bagi eksportir Indonesia untuk mengirimkan briket arang ke Jepang. Potensi ekspor dari briket arang dari Indonesia ke Jepang dapat sangat bergantung pada beberapa faktor, termasuk permintaan pasar, kualitas produk, regulasi perdagangan, dan faktor ekonomi. Berikut adalah beberapa pertimbangan yang dapat mempengaruhi potensi ekspor briket arang dari Indonesia ke Jepang:

  1. Kualitas Produk : Kualitas briket arang yang dihasilkan oleh produsen Indonesia akan menjadi faktor kunci dalam menarik minat pasar Jepang. Produk yang memenuhi standar kualitas, tidak hanya dari segi bahan baku tetapi juga pembuatan dan performa memasaknya, akan lebih bersaing di pasar internasional.
  2. Harga yang Kompetitif : Harga yang bersaing juga akan menjadi pertimbangan penting. Produsen perlu memastikan bahwa harga briket arang Indonesia bersaing dengan produk sejenis dari negara lain dan mempertimbangkan biaya pengangkutan.
  3. Sertifikasi dan Standar Internasional : Memiliki sertifikasi kualitas dan memenuhi standar internasional untuk produk briket arang dapat membantu mendapatkan kepercayaan dan penerimaan di pasar Jepang. Sertifikasi seperti ISO, HACCP, atau sertifikasi lingkungan dapat menjadi nilai tambah.
  4. Hubungan Dagang dan Kemitraan : Memanfaatkan hubungan dagang yang baik antara Indonesia dan Jepang serta membangun kemitraan yang kuat dengan distributor atau importir Jepang dapat membantu mempercepat penetrasi pasar.
  5. Kebutuhan Pasar Jepang : Memahami kebutuhan dan preferensi pasar Jepang juga penting. Menyesuaikan produk dengan preferensi konsumen Jepang, termasuk cara memasak tradisional mereka, dapat meningkatkan daya tarik produk.
  6. Ketentuan Regulasi dan Hukum : Memahami dan mematuhi ketentuan regulasi dan hukum terkait ekspor ke Jepang, termasuk persyaratan bea cukai dan persetujuan sanitasi, akan menjadi langkah penting dalam menjalankan bisnis ekspor.
  7. Pemasaran dan Promosi : Melakukan upaya pemasaran dan promosi yang efektif untuk memperkenalkan produk briket arang Indonesia di pasar Jepang dapat meningkatkan kesadaran dan minat konsumen.
  8. Keberlanjutan dan Lingkungan : Kepedulian terhadap aspek keberlanjutan dan lingkungan semakin menjadi faktor yang penting dalam pilihan produk. Memastikan bahwa briket arang diproduksi secara berkelanjutan dapat menjadi keunggulan kompetitif.

Bagi Anda yang mau mengirim briket arang ke Jepang melalui layanan Cargo Jepang, kami memiliki kiat-kiat yang mesti Anda perhatikan dalam pengemasannya. Mengemas briket arang dengan baik dan aman adalah langkah penting dalam proses ekspor. Berikut adalah beberapa tips untuk mengemas briket arang secara efektif:

Pilih Material Kemasan yang Kuat dan Tahan Lama

Gunakan kemasan yang kuat dan tahan terhadap cuaca, terutama jika briket arang akan melalui pengiriman laut atau udara yang mungkin melibatkan perubahan suhu dan kondisi cuaca.

Gunakan Kemasan Plastik atau Pelindung Tambahan

Selain kemasan karton, tambahkan lapisan pelindung seperti kemasan plastik untuk melindungi briket arang dari kelembapan dan kerusakan selama pengiriman.

Pilih Ukuran Kemasan yang Sesuai

Pilih ukuran kemasan yang sesuai dengan jumlah briket arang yang akan dikemas di dalamnya. Pastikan tidak ada kekosongan yang dapat menyebabkan pergerakan dan kerusakan selama transportasi.

Tandai dengan Jelas

Berikan label dengan jelas pada setiap kemasan, termasuk informasi produk, jumlah, berat bersih, berat kotor, dan instruksi penanganan. Ini akan memudahkan pihak logistik dan bea cukai dalam mengidentifikasi dan menangani produk.

Pertimbangkan Pemisahan dan Pembungkusan Internal

Pertimbangkan menggunakan bahan pembungkus internal, seperti gelembung udara atau kertas khusus, untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap gesekan dan benturan antar briket arang.

Pastikan Ketebalan Kemasan Sesuai dengan Bobot dan Jenis Briket Arang

Sesuaikan ketebalan kemasan dengan bobot dan jenis briket arang. Pastikan kemasan mampu menahan beban dan menjaga integritas produk.

Sertakan Informasi Dokumentasi

Sertakan dokumen-dokumen ekspor yang diperlukan, seperti faktur, daftar kemasan, dan dokumen lainnya, agar proses bea cukai berjalan dengan lancar.

Gunakan Perekat dan Pengikat yang Kuat

Pastikan bahwa semua bagian kemasan dipasang dengan kuat dan menggunakan perekat yang kokoh untuk mencegah terbukanya kemasan selama pengiriman.

Lakukan Uji Kekuatan Kemasan

Sebelum pengiriman massal, lakukan uji kekuatan kemasan untuk memastikan bahwa briket arang dapat bertahan selama perjalanan.

Ikuti Aturan dan Regulasi Internasional

Pastikan kemasan sesuai dengan aturan dan regulasi internasional terkait pengemasan dan pengiriman barang.